Manfaat Berkebun


        Sejak memasuki era pandemi , berkebun di rumah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Mulai dari tanaman hidroponik hingga tanaman sayuran dapat menjadi pilihan. Berkebun tak lagi sekedar menjadi hobi. Namun, apakah manfaat dari berkebun ini lebih lanjutnya? Apakah hanya sekedar mengisi waktu luang karena pandemi mengharuskan kita banyak menghabiskan waktu di rumah saja?
         Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Floria Zulfi. Ia mengutip pernyataan Dr. Bradley wilcox dari university of Hawai yang mengatakan bahwa manfaat berkebun sangat banyak. Salah satunya membuat umur jadi panjang.
Ia pun bercerita tentang kebiasaan masyarakat jepang yang membutuhkan Ikigai, yaitu alasan untuk hidup. Oleh sebab itu, bagi mereka berkebun memberikan alasan untuk hidup karena harus bangun tiap pagi.
Ingin tahu manfaat berkebun lainnya? Yuk intip dulu sejenak.

1.Berkebun merupakan aktivitas yang sangat baik dalam membakar kalori.

       Ketika kita sedang melakukan kegiatan berkebun, tubuh berada dalam kondisi latihan fisik dengan intensitas sedang. 
Banyak kegiatan berkebun yang mengharuskan kita bergerak, seperti memangkas, menyiram, menggali, membungkuk dan semacamnya yang bagus dilaksanakan setiap harinya. 
Selain itu aktivitas berkebun yang dilakukan lebih dari satu jam terrnyata setara dengan senam selama sejam dan membakar kalori. Jadi sangat cocok bagi kita yang sedang berusaha menurunkan bobot tubuh. 

 2. Berkebun dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

       Saat kita berkebun, kita akan terpapar cahaya matahari. Sinar mentari pagi dipercaya dapat membuat tubuh kuat dari dalam dengan kandugan vitamin D yang dimiliki. 

 3. Berkebun Menciptakan Kebahagiaan dan bebas Stress

      Nah, ini kita banget. Ternyata tanah yang diklaim banyak bakteri dan terkesan jorok. Sehingga membuat kita para ibu berteriak kepada anak agar tidak main tanah, memiliki bakteri yang bernama Mycobacterium Vaccae yang merupakan anti depresi alami. Bakteri ini membantu kita melepaskan hormon bahagia dari dalam tubuh.

      Mungkin kita juga dapat menanam tanaman wangi yang indah seperti basil, rosemary dan lavender dengan aromnya yang membrikan ketnegangan bagi jiwa dan pikiran. Sehingga dengan demikian kita akan terbebas dari stress.
Bahkan di beberapa rumah sakit menggunakan metode menanam dan merangkai bunga sebagai cara rehabilitasi terhadap orang yang baru saja dioperasi, stroke dan kondisi lainnya.
Di samping itu seseorang yang awalnya merasa tidak berdaya akan mendapatkan rasa percaya dirinya kembali dengan adanya skill yang baru.

4.Berkebun menjaga Fungsi Otak lebih Baik.

Berkebun tak sekedar aktivitas fisik biasa. Namun lebih dari itu, berkebun teratur juga dapat merangsang daya fungsi otak. Sehingga ia diharapkan akan membantu kita mencegah risiko demensia dan Alzheimer yang merupakan penyakit mental.


5.Berkebun Dapat meningkatkan Kekuatan Tangan

     Kelincahan tangan dan kekuatannya serta sendi-sendi lainnyan akan kita dapatkan dengan melakukan aktivitas fisik beragam saat berkebun. 
      Sangat cocok bagi proses terapi penderita stroke dan anak-anak dalam proses tumbuh kembang. 

6.Berkebun Melawan Kesepian dan sembuh dari Candu.

      Banyak orang lansia yang telah pensiun merasa kesulitan bersosialisasi sehingga dihinggapi rasa sepi. Untuk itulah banyak mereka yang memilih melakukan kegiatan berkebun. 

       Bagi orang yang memiliki riwayat kecanduan, terapi horticultural sudah diketahui sejak ribuan tahun. Sebuah penelitian juga menyatakan bahwa berkebun juga dapat merangsang suasana hati yang positif.

Daftar pustaka

https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/rivandi-pranandita-putra/manfaat-menanam-tumbuhan-di-sekitar-rumah-c1c2

https://www.orami.co.id/magazine/amp/manfaat-berkebun/#aoh=16309749727622&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200608153729-277-511096/7-manfaat-hebat-dari-berkebun-selain-mengisi-waktu


Komentar

  1. Wahh ini dia Kak, awal pandemi itu suka banget berkebun. Tiba2 bbrp bulan aja udh bisa panen tomat terong cabe, ga lagi perlu ke pasar.
    Tapi belakangan karena udh repot sama kerjaan, tapi ga semangat lagi berkebun ya, gimana itu ya? ,😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, mungkin karena jadi susah bagi waktu ya dengan kerjaan

      Hapus
  2. Mungkin bukan nggak semangat ya Bun, tapi karena udah sibuk sama kerjaan ya..

    BalasHapus
  3. itu sebabnya ya, petani2 di desa tubuhnya lebih sehat dan juga kekebalan tubuhnya lebih kuat. Beda banget ama orang yang kerja di kantoran tiap hari.

    Kalo aku lebih suka berkebun bunga, dan mengkoleksi berbagai macam bunga.

    BalasHapus
  4. Aku juga suka berkebun mbak, tapi ga punya banyak koleksi tanaman. Biasanya air bekas cucian beras aku siramkan pada tanamannya karena sayang bila dibuang ternyata hasilnya luar biasa

    BalasHapus
  5. Suka banget liat tanaman dan bunga yang subur. Tapi sayangnya aku ngga telaten, Kak. Tiap nanem mesti mati. Hiksss

    BalasHapus
  6. Berkebun memang menyenangkan, ada saja hal istimewa terjadi terutama saat kita mulai panenmya . Sungguh menyenangkan. Berkebun adalah rekreasi murah tapi kaya makna

    BalasHapus
  7. Iya betul banget...berkenun bisa menghilangkan stresd. Apalagi kalau tanamannya berbunga atau berbuah senengnya.

    BalasHapus
  8. Hikmah pandemi covid salah satunya bagi saya pribadi adalah jadi rajin berkebun. Apa saja ditanam😁 upaya healing juga tentunya. Dari tulisan ini sy lbh banyak tahu manfaat berkebun👍

    BalasHapus
  9. Woww mbak saya juga sekali berkebun, bersyukurlah orang Indonesia yang tinggal di Negara tropis yang jika menanam apa saja akan mau tumbuh
    Kami yang terbiasa tinggal di negara empat Musi mini hanya bisa berkebun di saat musim Semi tiba sampai pertengahan musim gugur saja. Setrelah itu tanaman akan susah tumbuh karena cuacanya dingin sekali. Berkebun itu relax and fun bagi saya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hokben, Pilihan Keluarga Kita

Menjadi Mentor Menulis

Main Sains di Rumah Kisah Ceria